Teen Top Lovefool Series : Chunji


chunji

Songwriter: miichan | Artist(s): Teen Top’s Chunji; OC Jeannie Kim | Genre: Friendship | Rating: T | Duration: Album

Teen Top Lovefool Series
Chunji’s : Foundation

Bunyi debam halus terdengar saat Chunji menutup pintu mobil sport dengan logo kuda yang sedang mengangkat kedua kaki depannya itu. Sebelum meninggalkan parkiran gedung falkutasnya, Chunji memeriksa penampilannya melalui bayangan di kaca jendela mobilnya. Ia mencondongkan tubuhnya, merapikan kerah kemeja di balik sweter hijaunya (yang sebenarnya tidak perlu, karena ya Tuhan dia kurang rapi apa lagi?).

Chunji baru menegakkan tubuhnya setelah hampir lima menit berkaca di kaca mobil, dan sekali-kali di kaca spion. Sambil bersiul pelan, Chunji berjalan menuju pintu masuk gedung di mana ia berkuliah di jurusan musik. Mood Chunji sepertinya sedang sangat baik karena senyum tidak pernah lepas, terplester di wajah tampannya, membuatnya terlihat cerah menyaingi cerahnya matahari pagi ini.

“Hai, Chunji!”

“Hai, Jieun!”

“Pagi, Tampan!”

“Pagi juga, Cantik.”

“Oi, Bro!”

“Oi! Whassap!”

Chunji juga menjawab semua sapaan teman-temannya dengan semangat.

Well, sebenarnya bukan hal yang aneh, sih. Hampir setiap hari juga rutinitas Chunji ketika menjejakkan kaki di kampusnya memang seperti itu. Datang dengan keren dan bersinar, disapa teman-temannya (atau siapa pun yang mengenalnya meski Chunji sendiri tidak kenal), dan berjalan santai ke lantai tiga, lorong sebelah kanan. Hanya saja ada sedikit hal yang berbeda pagi ini, sedikit sekali, yaitu Chunji tiba di kampus lima belas menit lebih awal dari biasanya, dan tujuannya bukanlah lorong sebelah kanan, tapi lorong sebelah kiri.

Di lorong sebelah kiri itu Chunji mendapati beberapa mahasiswa keluar dari ruangan yang akan ditujunya. Dahinya berkerut. Uh! Oh! Apa dia terlambat? Chunji mempercepat langkahnya, tidak peduli dengan tatapan penasaran dari beberapa mahasiswa lain yang berlawanan arus dengannya.

Di pintu ruang 3.4 B Chunji melongokkan kepalanya. Matanya jeli menyapu seluruh ruangan, dan beruntungnya dia, orang yang dirinya cari masih ada di dalam ruangan, masih membereskan peralatan tulisnya. Senyum Chunji melebar.

Jika ada yang menebak-nebak siapa seseorang di dalam ruangan itu, biar kuberitahu. Namanya Jeannie, Jeannie Kim. Dia mahasiswi jurusan seni musik juga, pindahan dari salah satu institut seni di Swiss, satu tahun di bawah Chunji, pindah ke Korea mengikuti ibu dan ayahnya yang memang berasal dari sana, dan hari ini tepat dua bulan sejak kepindahannya ke Korea. Oh, dan tentang Chunji yang mencarinya, itu karena Jeannie Kim adalah next-to-be-Chunji’s-date untuk minggu ini. Yeah, setidaknya begitu menurut Chunji.

Sebenarnya Chunji sendiri belum tahu banyak tentang gadis itu selain dari namanya dan kemampuannya bermain piano yang brilian. Dia hanya sering melihat Jeannie saat jeda pergantian kelas selama dua bulan belakangan, merasa penasaran dengan garis wajahnya yang asing (dan tentu saja cantik), lalu memohon pada Niel, sahabatnya, untuk mencari tahu siapa gadis itu. Pada akhirnya Chunji tertarik dan memutuskan kalau hari ini adalah agresi pertamanya untuk mendekati Jeannie. Namun sepertinya Jeannie juga belum mengenal Chunji. Tapi siapa yang peduli? Dalam hitungan menit mereka akan saling mengenal dan Jeannie akan menjadi teman kencannya minggu ini, atau jika beruntung, untuk minggu depan dan minggu depannya lagi. Karena, siapa sih yang akan menolak ajakan kencan dari Lee Chunji?

Dua orang mahasiswa terakhir yang tersisa di kelas, selain Jeannie, keluar. Lalu, ketika saatnya gadis itu yang akan melewati pintu, Chunji dengan segera menggunakan tangan kanannya untuk memblokir jalan. Jeannie mundur satu langkah dibuatnya, menatap laki-laki yang menghalangi jalannya dengan alis terangkat.

Chunji memulas senyum andalannya. Senyum manis yang bisa menyebabkan gadis manapun terserang diabetes jika saja benar-benar mengandung gula. “Hai, Jeannie Kim? Namaku Chanhee, Lee Chanhee. Tapi orang-orang biasanya memanggilku Chunji,” bahkan suaranya pun terdengar manis.

Lelaki itu kemudian mengulurkan lengan kanannya yang semula memblokir pintu. Jeannie menyambutnya, mengguncangnya pelan sembari menggumamkan namanya. Alisnya sudah turun, tapi ekspresi heran dan bertanya-tanya tidak hilang dari wajahnya.

“Aku ingin berteman denganmu, jangan khawatir. Oh, ya!” Chunji merogoh saku celananya, mengeluarkan dua lembar tiket bioskop dan mengibaskannya dengan ceria di depan wajah. “Divergent, kau sudah nonton? Aku punya dua tiket, sayangnya aku tidak punya teman. Kau mau menemaniku? Jumat nanti, jam lima. Kau kosong?”

Chunji memperhatikan air muka gadis di hadapannya. Kelopak mata Jeannie mengedip-ngedip pelan, dua kali Chunji hitung. Dengan sabar Chunji menunggu Jeannie menjawab, membiarkan tatapan gadis itu memindainya dari puncak kepala sampai ujung sepatu. Chunji menahan diri untuk tidak menggigit bibirnya begitu menyadari sesaat kemudian pupil mata Jeannie yang cokelat jernih berfokus pada bibirnya.

“Jadi, bagaimana?” Chunji kembali bersuara ketika Jeannie akhirnya membalas tatapannya.

Jeannie tersenyum, membuat Chunji menyadari jika gadis itu memiliki lesung di kedua pipinya. “Jumat, jam lima. Aku kosong,” Jawabnya. Lidahnya yang belum terbiasa dengan bahasa Korea membuatnya memiliki aksen yang lucu.

Chunji nyaris melompat, nyaris tersenyum selebar senyum Cheshire Cat. Nyaris. Namun ditahan oleh kalimat Jeannie selanjutnya.

But sorry, aku tidak jalan dengan cowok yang pakai pelembab bibir dan foundation.”

Mwo?!”

Bye, Chunji. Nice to meet you.” Dan Jeannie pun melewati Chunji yang melongo, meninggalkannya begitu saja.

Yeah, Chunji seharusnya mencari tahu lebih banyak sebelum mengajak Jeannie pergi ke bioskop di akhir pekan. Minimal mencari tahu tipe idealnya, di mana cowok metroseksual yang kelewat memperhatikan penampilan tidak masuk dalam daftar.

Well, atau mungkin Jeannie saja yang belum tahu kalau di Korea Selatan, kosmetik tidak hanya menjadi monopoli perempuan.

Yah! Aku tidak pakai foundation! Aku pakai BB cream!”

tell me, dislike or like?

merciiii~ :3

13 thoughts on “Teen Top Lovefool Series : Chunji

  1. Aaaa, like this~<3 like this ❤

    Udah lama gak baca FF Chunji dan.. akhirnya aku dapet FF yang bener-bener bikin aku ketawa puas xD Pls ya, kasian banget dia ditolak :" gabisa bayangin gimana ekspresi pedenya pas mau ketemu sama Jeannie dan pas ditolak itu. Aw aw~ itu lucu banget pls XD

    Tapi beruntung, sih, dia nolak. Kan siapa tau Chunji nanti malah ngajak aku wkwk xD Pls Chunji, kamu ganahan di sini. Duh, aku need help nih. Aaah, ini author-nya bikin aku kelepek-kelepek xD Duh, gimana ya, aku gabisa berhenti nih :3 Ditunggu series yang lainnya, ya! Kalau bisa sih FF Chunji lagi (dan pastinya Chunji yang tersakiti /yaampun/)

    Eh, aku belum kenalin diri, ya? Anis imnida 99liner, intro back kalo bisa/?/ Bangamseumnidaa! Aw, pls, ini efek baca ff-nya belum kelar. Aku butuh Chunji untuk mengobatinya :3

    Maaf ya, komentar aku ini kepanjangan. Aku gak maksud bikin drabble/nyaingin panjang FF kamu, kok 😦 Maaf ya pls, maafkan juga respon dan komentar alay ku 😥 Tapi sekali lagi, ini FF-nya bagus! Suka deh ❤

    1. halo, Anis ^^
      aku miichan 😀 dan km 99line? ha… baiklah, aku 94line tp umurku berhenti d 16th (please jgn tanya apa2 soal ini. terima aja kalo aku 16th hhaha)
      ini sebenernya proyek series buat semua member teen top. jd semua pasti kebagian, dan karena chunji udah, giliran member yg lain. hhehe
      makasih banyak ya, Anis. seneng deh tau ada yg suka sama tulisan aku. dan aku gak keberatan kok kalopun komentar kamu lebih panjang dr tulisanku. hhihihi ^^

      1. Iyaa, aku 99line :3 Aku ngerti kok kak 😦 asal kakak mau ngertiin kalau umurku berhenti di 14 wkwk 😀
        Woaaa, aku tunggu loh kak series member yang lain :3 Hahaha, jadi malu nih sama komennya/_\ sama-sama dan terimakasih/?/ kaaak 😀

  2. pmfffttt chunji! chunji ditolak? chunji? iyaaaaa chunji yg manis ituuuu yg bibirnya minta di–uhuk. sorry ._.

    Mei! Chunji itu salah satu cem ceman /?/ aku jugaaakkk haha dan Chunji tuh emang cucok deh dpt karakter macam ini 😀

    Aku sukaaaa meiiii… kirain itu si jeni ngapain liat2 bibir chunji. eh taunyaaaaaa merhatiin klo chunji pake yeah semacam itulah hahahaha

    sip mei ditunggu yg selanjurnya dr teen top!

    1. hayooo ‘chunji yg bibirnya minta di-‘ apa? dikasih lipbalm? hhaha

      cocok ya cocok? wkwkwk
      sekali-kali cowok kece juga perlu penolakan *apa ini maksudnya?!* kkekeke

      makasih ya kaaak :3

  3. GOD!!! ini FF nikmat banget!! /makanan kali
    haha, aku suka banget, sederhana, keren, ngena dan berasaaaaa bangt. Kasian bgt noh Chunji kena tolak. PD nya sampe langit ketujuh masaaa XD
    Jaenni Kim, gue suka gaya LOO!! haha
    good job!! 😀

    1. huwaaaa makasih :3
      iya sekali-kali cowok manis dan kece pun perlu penolakan biar PDnya agak turun sedikit.. lol
      hhaha skali lg makasih ^^

  4. NYAHAHA!!! XD aku makin ngakak di bagian ini —> “Yah! Aku tidak pakai foundation! Aku pakai BB cream!” LOL

    Mei~~~ aku ngerasa FF yang ini beda banget~ gatau kenapa lebih ngena aja! XD ngjleb banget buat si Chunji… ngena, simpel, dan menghibur! ^^ ayey!
    eh, betewe, aku ngga tau teen top loh, chunji yang mana aja aku ngga tau. aku ngayal aja sesuka aku…. hahaha XD

    KEREN MEI!!! XDD

  5. Hahaha lucu, kasian bgt chunji ditolak gara2 pake pelembab bibir sama foundation, eh maksudnya BB cream 😀

  6. Hahaha lucu, kasian bgt chunji ditolak gara2 pake pelembab bibir sama foundation, eh maksudnya BB cream 😀
    author, q request yg cast nya l.joe dong… Yg lucu ya…

Leave a reply to miichan Cancel reply