[FICLET] LOVER

Sweet Seventeen Series

[Jun’s Story – Lover]

With Seventeen’s Wen Junhui a.k.a Jun and Hello Venus’s Ahn Yeoreum

A fluff, school-life story rated by PG-13 in ficlet length

DISCLAIMER

This is a work of fiction. I don’t own the cast. Every real ones belong to their real life. And every fake ones belong to their fake appearance. The incidents, and locations portrayed herein are fictitious, and any similarity to or identification with the location, name, character or history of any person, product or entity is entirely coincidental and unintentional. Any unauthorized duplication and/or distribution of this art without permission are totally restricted.

©2015 IRISH Art&Story All Rights Reserved

–

“Jun, kenapa kau tidak mau jadi kekasihku?”

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

In Author’s Eyes…

Untuk ke sekian kalinya pemuda itu menghela nafas, sekarang, kemanapun Ia melangkah Ia seolah melihat rambut pirang dengan highlight beberapa warna cerah itu dalam pandangannya.

Ahn Yeoreum, nama gadis itu. Mereka memang seusiaan, tapi di mata Jun, gadis itu seolah menderita penyakit mental akut yang tak bisa di sembuhkan: Ia suka melakukan aegyo di hadapan Jun dan meminta Jun menjadi kekasihnya.

Bukankah aneh? Lagipula, gadis itu tergolong berwajah cute dan menarik, kenapa Ia harus tergila-gila pada Jun yang notabene adalah murid biasa yang tidak punya kemampuan khusus di pelajaran apapun?

Berulang kali Jun bertanya pada dirinya, tapi mau bagaimana lagi, semua murid di sekolah sudah mengenal Jun sekarang karena tindakan aneh gadis itu.

“Jun!” bahu Jun terlonjak, Ia tadinya tengah sibuk menata buku di perpustakaan saat mendengar cicitan itu masuk dalam pendengarannya.

Tak salah lagi, Yeoreum adalah pemilik suara itu.

Acuh, Jun melempar pandang sekilas. Sekarang, di pintu perpustakaan, Yeoreum berdiri dengan senyum lebar sementara tangannya dengan aktif melambai-lambai pada Jun seolah pemuda itu adalah hallyu star terkenal yang di sukainya.

Pemuda itu lantas mengalihkan pandang, segera melangkah menjauh karena Ia tak ingin mendengar ucapan apapun yang berhubungan dengan aegyo milik seorang gadis bernama Ahn Yeoreum sekarang.

Tapi apa daya, seolah keberadaan Jun adalah magnet untuk gadis itu, Ia segera bisa menangkap suara heels pendek yang di kenakan Yeoreum. Sungguh, Jun tak pernah berniat mengingat sedikitpun tentang gadis itu tapi Ia nyatanya sangat mengenali keberadaan gadis itu!

“Jun?” Jun mengabaikan panggilan gadis itu.

“Jun, tunggu aku.” Yeoreum kembali berucap, lengannya berusaha menggapai lengan Jun yang dengan sengaja menjauhkan kedua lengannya, Ia tentu ingat bagaimana Yeoreum begitu senang mencekal tangannya dan berusaha menggenggamnya.

“Jun? Kau kenapa?” pemuda itu sungguh tidak tahan sekarang.

Ia menghentikan langkahnya, menatap gadis itu lekat-lekat.

“Berhenti menguntitku.” ucapnya dengan penegasan.

Sepasang mata Yeoreum membulat lucu, Ia kemudian tersenyum pada Jun.

“Lalu apa kau mau jadi pacarku?” tanyanya membuat Jun membuang nafas kesal.

“Tidak.” jawabnya tanpa memandang.

Jun segera mengambil langkah dari tempat itu. Tidak ingin membuat lebih banyak keributan lagi karena perdebatan tidak pentingnya dengan gadis itu.

Tapi Yeoreum juga tak kehabisan akal, Ia menyusul langkah Jun, berusaha menjajari pemuda itu dengan langkah pendeknya sementara Ia menatap Jun khawatir.

“Apa kau sakit, Jun?” tanyanya khawatir seraya berusaha menyentuh dahi Jun dengan punggung tangannya.

“Tidak.” dengan ketus Jun menepis tangan gadis itu bahkan sebelum Ia berhasil menggapai dahi Jun.

“Tapi kau terlihat sakit.” ucapnya khawatir.

“Berhenti mempedulikanku.” ucap Jun dingin.

“Sebentar.” ucap Yeoreum sambil menghadang langkah pemuda itu.

Lagi-lagi Jun harus menahan dirinya agar tak berteriak marah karena sikap gadis itu sekarang. Ia harus ekstra bersabar untuk menghadapi seorang gadis seperti Yeoreum.

“Apa?” ucap pemuda itu dingin.

“Jun, kenapa kau tidak mau jadi kekasihku?”

Pertanyaan itu sekarang menciptakan pertanyaan-pertanyaan lain dalam benak Jun. Kenapa? Satu kata itu berputar seperti film dalam pikirannya.

Aneh memang, jika Jun merasa sama sekali tidak tertarik pada seorang gadis yang bisa di katakan adalah one of the most wanted girl di sekolahnya itu. Terutama karena gadis itu sendiri sudah puluhan kali mengutarakan perasaannya pada Jun.

Tapi pertanyaan lain muncul dalam benak Jun sekarang.

“Kenapa kau menyukaiku?”

Tatapan Yeoreum membulat. Kenapa? Gadis itu pun tidak tahu apa jawabannya. Karena sejak pertama melihat Jun Ia sudah terpana, dan Yeoreum bukanlah gadis yang bersabar untuk menunggu Jun mengungkapkan perasaannya, karena gadis itu tahu Jun sama sekali tidak menyukainya.

“Karena aku menyukaimu, tentu saja.” jawab Yeoreum akhirnya, tak ingin mengungkapkan seberapa banyak Ia sudah memperhatikan Jun dan mengenal pemuda itu bahkan tanpa bicara padanya.

“Apa alasannya?” Jun bertanya dengan nada menuntut.

“Karena aku… aku…” Yeoreum mengedarkan pandang, keadaan kikuk seperti ini tidak pernah di duganya untuk terjadi.

Jantungnya sekarang bahkan melompat karena senang. Ia senang Jun akhirnya bicara padanya. Walaupun hanya beberapa potong kalimat saja.

“Aku menyukaimu, Jun.” kembali, kalimat itu lah yang sanggup meluncur keluar dari bibir Yeoreum.

Terperangah, Jun tak lagi bisa mendeskripsikan makna tersembunyi dalam ucapan gadis di depannya sekarang. Ia juga tak bisa menemukan kebohongan dalam setiap patah kata yang di ucapkan gadis itu.

Kebalikannya, Jun mendengar sebuah ketulusan.

“Tapi aku tidak menyukaimu.” Jun akhirnya berucap.

Yeoreum yang tadinya tertunduk, kini memberanikan diri beradu pandang dengan pemuda yang sanggup membuat jantungnya berdegup kencang itu.

“A-Apa kau baru saja menolakku, Jun?” tanyanya membuat perasaan bersalah aneh muncul di batin Jun.

Ia tak bermaksud melukai gadis itu. Tapi Ia juga ingin semua kekonyolan ini berakhir.

“Berhenti mengungkapkan perasaanmu padaku, Yeoreum.” ucap Jun menambahi.

Sepasang mata Yeoreum kini berkaca-kaca. Ia bahkan tak menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu, sekaligus sedih. Bagaimana tidak, Ia baru saja di tolak di depan umum!

Tak mendengar jawaban dari gadis itu, Jun akhirnya melangkah meninggalkannya. Walaupun perasaan bersalah masih juga melingkupi batin pemuda itu. Tanpa bisa di kontrol Ia akhirnya menghentikan langkah, menatap gadis yang sekarang tertunduk dengan mengusap wajahnya. Jun tahu gadis itu menangis.

“Ahn Yeoreum,” panggil Jun membuat gadis itu mendongak.

“Y-Ya Jun?” jawabnya terbata.

“Kau tahu kenapa aku memintamu berhenti mengungkapkan perasaan padaku?”

Yeoreum menyernyit, tapi Ia kembali tertunduk.

“Tentu saja karena kau bilang kau tidak menyukaiku.” lirihnya.

Jun tersenyum, samar. Di satu sisi Ia memang ingin membuat gadis itu menjauhinya, tapi sisi lain hatinya memberontak, seolah ada jalan lain yang bisa di lakukannya.

“Aku akan mencoba mengenalmu, jadi… sebaiknya kau juga harus membuatku suka padamu.”

End.