[Song For New Year] Precious Delusion


Precious Delusion

Precious Delusion

Single by Listener BaekMinJi93

Starring with :
EXO’s Oh Sehun – OC’s – SHINee’s Choi Minho
Angst – Family – Romance – Sad | Drabble-mix | G

Summary :
 Tidak ada yang berubah dari tahun ke tahun. Hati ini masih menyimpan semua rasaku untukmu.
 – By Neys

Disclaimer :
This story purely mine. All the casts in this story belongs to her parents, agency and God, and I just borrowed their name. If there are similarities in the story plot, it was an accident.
So, happy reading and don’t be a plagiarism, guys… I hope you’ll give me beautiful appreciation by commenting on this ff…
Thank you ^-^


[#1st – The Reason Why I Love You – (390 word)]

— M I N J I —

Berbagai perayaan untuk penyambutan natal dan tahun baru mulai dilakukan semua orang di bawah sana. Aku dapat merasakan semuanya, salju, bunga api, lagu-lagu pujian yang sering dikumandangkan oleh beberapa toko disekitar jalan raya dan juga pohon natal serta patung Santa Claus tidak ingin ketinggalan untuk ikut memeriahkan suasana penuh kegembiraan ini. Namun entah kenapa tiba-tiba aku merasa bosan akan pemandangan semua itu. Aku membutuhkan seseorang disampingku saat ini guna menemaniku membagi perasaan bahagiaku bersamanya.
Entah sejak kapan aku terdiam dan mengamati pemandangan di bawah sana dari balkon kamar ini sendirian. Suamiku sedang mengantar puteri kecilku yang merengek meminta topi Santa. Tidak terasa Oh Se Ri –puteri kecilku bersama suamiku– kini sudah mulai menginjak usia ke 5 tepat tanggal 25 Desember nanti. Yap… kau benar, hari ulang tahun Seri bertepatan dengan hari natal. Ia terus merengek pada ayahnya meminta kado berisi topi Santa sejak musim dingin tahun ini dimulai. Meskipun ayahnya terus merayunya dan mengatakan jika ia akan mendapatkan itu tepat di hari ulang tahunnya nanti, tapi sepertinya gadis kecilku ini tidak pantang menyerah dan merayu sang ayah dengan berbagai cara, seperti membuatkan kopi khusus untuknya. Yah… meskipun rasanya sangat pahit karena tidak diberi gula saat membuatnya, namun suamiku tetap saja meminumnya hanya demi tidak melihat raut wajah kecewa milik gadis kecilnya. Dan itu adalah hal yang menggelikan sekaligus membahagiakan untukku.
Disaat aku tenggelam dalam pikiranku, aku mendengar suara pintu yang terbuka. Itu pasti suamiku. Senyumku mengembang saat menyambutnya. Kurajut langkahku menghampiri tubuh tinggi atletis itu.
“Kau sudah pulang? Bagaimana? Apakah Seri mendapatkan topi Santa yang diinginkannya?” tanyaku antusias seraya melepas dasi yang dipakai suamiku.
Namun lama dia tidak menjawab pertanyaanku melainkan hanya menatapku dengan tatapan… Argh, aku tidak bisa mengartikan tatapan yang selalu diberikannya padaku akhir-akhir ini dan aku benci kenyataan itu. Aku menghela napasku kasar dan memukul lengannya pelan guna untuk menyadarkannya kembali.
“Sehun?!”
Pria itu terkesiap dan tersenyum kikuk padaku. Aku melipat tanganku didepan dada dan menatapnya kesal. “Kenapa akhir-akhir ini kau sering melamun sih? Apa ada masalah yang sedang mengganggu pikiranmu?”
Sehun menggeleng cepat. “Ah… ti-tidak. Tentu saja tidak. Aku melamun hanya karena semakin hari kau telihat semakin cantik.”
Tak pelak ucapan Sehun barusan membuatku merasakan sensasi panas di area kedua pipiku. Dengan dalih berjalan menuju ranjang, aku mencoba menyibukkan diri untuk menyembunyikan itu.
Argh… Oh Sehun kau memang pintar sekali membuatku tersipu seperti ini. Aku mencintaimu.


[#2nd – I Don’t Have Another Choice – (498 word)]

— M I N H O —

Aku menatap punggung adikku dengan tatapan iba. Aku tahu seharusnya aku tidak berhak melakukan semua ini, memberi sebuah harapan besar padanya dengan bertingkah sebagai suaminya dan mengatakan bahwa aku baru saja mengantar putri kecilnya untuk membeli topi Santa. Mengapa tiba-tiba aku mengatakan hal ini pada kalian?
Karena semua itu hanyalah delusi adikku semata.
Semuanya, baik itu tentang Sehun ataupun Seri, itu semua hanyalah delusi berharga milik adikku. Baiklah… kau mungkin saat ini berpikir jika aku sangat keterlaluan mengatakan jika hal manis itu hanyalah sebuah delusi, tapi percayalah aku sedang tidak ingin berbohong padamu saat ini.
Memang benar, Sehun adalah suami sah dari adikku, tapi dia sudah kembali ke pangkuan Tuhan karena penyakit ganas yang diidapnya dua tahun lalu, yaitu kanker otak. Menurut cerita yang kudengar dari sang ibu, Sehun sudah lama mengidap penyakit itu jauh sebelum mengenal Minji. Tapi ia menyembunyikannya sampai akhirnya hari itu tiba dan membuat adikku stress berat karenanya.
Seolah musibah tidak bosan-bosannya menimpa gadis itu, suatu hari lagi-lagi ia merasakan rasa pahit akan hilangnya satu-satunya orang yang berarti dalam hidupnya. Oh Seri, putri cantiknya itu mengalami kecelakaan beruntun saat pulang dari sekolah taman kanak-kanaknya. Akibat dari kecelakaan itu, 7 orang terkena luka berat dan 3 orang tewas ditempat, termasuk Seri dan supir yang menjemputnya.
Sejak saat itu, mimpi buruk mulai menghampiri kehidupan indahnya. Minji sering bertingkah aneh dan berucap sendiri, bersikap seolah-olah kedua malaikatnya itu masih ada disampingnya. Tidak ada lagi, pujian tentang si Choi Minji, gadis paling cantik di saentro kompleks rumahnya dan merupakan seorang ibu rumah tangga idaman yang begitu lembut mengurus keluarga kecilnya. Semua orang menjauhinya dan tidak ada yang mau mendekatinya se-inchi pun.
Kini hanya aku satu-satunya keluarga yang ia miliki di kota ini. Ibu dan ayahku sudah lama tiada dan Minri –saudara kembarnya– kini sudah tidak lagi tinggal di kota ini dan memilih ikut bersama suaminya di negeri tirai bambu. Pada awalnya aku juga merasakan hal yang sama sepertinya, aku bingung apa yang harus kulakukan padanya. Pada akhirnya, meskipun dengan hati yang berat, aku memutuskan untuk memasukkannya ke rumah sakit jiwa. Aku mengunjunginya setiap waktu dan disaat itulah aku melakukan aktingku dengan bertingkah sebagai suami yang sangat dicintainya hingga saat ini.
Oppa.”
Seketika aku tersadar sepenuhnya dari lamunan singkatku saat mendengar panggilan lirih itu. Aku bergumam menanggapinya seraya mengusap surai rambutnya yang tetap terasa lembut itu. Kuarahkan pandanganku tepat di netranya, kini tidak ada lagi raut wajah cerah milik Minji seperti dulu, yang kudapati saat ini adalah pancaran sedih yang begitu kental di bola mata coklat indahnya itu.
Tanpa kuduga sebelumnya, gadis itu tiba-tiba melayangkan sebuah pelukan padaku. “Terimakasih.”
Tidak. Tidak seharusnya kau berterimakasih padaku dan kau seharusnya membenciku karena membuatmu melayang bersama delusi besarmu itu. Aku tidak tahu harus berbuat apalagi selain hal ini. Maafkan aku, Minji.
Tiba-tiba dapat kurasakan bahunya sedikit bergetar yang disusul dengan sebuah isakan kecil. Kuusap lembut rambutnya berniat untuk menenangkannya sejenak.
“Terima kasih telah membawaku bersama delusi terindahku. Maafkan aku harus mempertahankan harapan ini karena aku sungguh mencintainya. Sekali lagi terimakasih banyak, oppa.”

 

— FIN —

Annyeong… Jeoneun BaekMinJi93 imnida ^-^
You can call me Bebe or Minji or etc. But not for Authornim or Thor, cause I’m not Thor like in movie hihi… ^^
Untuk event ini, aku lagi iseng aja ikut-ikutan sekalian bikin liburan nggak terlalu garing hehe… Seperti yang aku katakan diatas, aku harap setelah kalian baca FF anehku ini, kalian bersedia untuk memberikan sedikit komentar di bawah. Baik itu kekurangan, kelebihan /apa ini?/, typo (jika ada haha), pokoknya apa yang di pikiran kalian tentang FF ini tuangkan disana semua, okai?! 🙂
Last, you wanna listen my another song? Visit on here ^^
Thank you and See ya ~

Warm Regards,

— BaekMinJi93 —

9 thoughts on “[Song For New Year] Precious Delusion

  1. Itu akhirnya minjinya sadar kalo sehun cuma delusi?
    Delusi memang indah~ Karena cuma lewat delusi aku bisa jadi sodara kembar hanbin, adeknya jinhwan, pacarnya suga, mbaknya jungkook, pacar wonwoo hahaha xD Malah curhateu~~
    Sedih, ya tapi begitu sadar kalo cuma delusiw.=.
    Anw, salam kenal dari Nokav! ^^

    1. Ya, bisa dibilang seperti itu..
      Bener banget, punya delusi itu asyik banget soalnya cuma itu alat komunikasi kita sama bias /apa ini?/ yah, meskipun itu selalu bikin nyesek hihi…
      Hai, kak nokav ^^
      Salam kenal juga 😊

  2. ka minji yampun, pas di drabble #1 tu ‘nah endingnya gini doang kok sehun diem aja’ eh ternyata nyambung sama yg kedua, sempet bingung pas minho bilang kasihan pada adiknya, kirain dia kakaknya seri gitu trs sehun keabisan topi santa eh tapi ternyata syedihhhh huhu
    dan lagi minji sebenernya sadar kalo semua hanya kepurapuraan huwaa, naiseu kak!
    Salam kenal ya, Rizky 94L 🙂

    1. Pertama-tama aku cuma mau bilang sesuatu ya…
      KAK, PLEASE JANGAN PANGGIL AKU KAKAK!! AKU ’00 LINER BUKAN ’93 LINER /oke caps lock jebol. Maafkan aku 🙇 /
      Iya yang drabble awal tuh emang kaya delusi gitu, nah penjelasannya dijelasin di drabble akhir. Dan soal Minji sadar itu, sebenarnya itu dia sadar banget tapi ia merasa terlalu sayang buat buat ngilangin delusinya…
      Hehe, makasih sebelumnya udah nyenpetin baca dan komen, kak 😊

  3. Kkak inget sm aku gak? Ahaha😂 ini sumpah keren kakkk. Aku suka. Sedihhhh. Idenya jarang banget. Mba minji yg sabar ya delusi memang idah dr delusi aku bs nikah sm luhan trs punya 2 anak/apadeh/-_-

    Intinya nice ff maaf bru sempet baca. Kakak jg baca jg yg aku dong wkwk

    1. Hai dek… 🙂
      Inget dong, kan kamu adek kesayanganku hahaha /apa deh… ngaku-ngaku -_- padahal nggak punya adek sebenernya._. oke abaikan ^^/
      Hehe benarkah? Padahal kata temenku kata-katanya malah kurang greget…
      Thanks ya udah baca dan sama pujiannya juga hahaha /becanda kok/
      Delusi itu memang indah, kalo nggak parah sih -_-
      Oh ya, aku udah baca FF mu kok dan udah komen disana. Mohon dicek yaa 🙂

      1. Cie adek kesayangan😁

        Tapi bagus kakkk. Aku kira awalnya minho jd org ketiga ternyata ternyata lbh sedih kisahnya. Keep writing ya kak :3 udh bagus kokk

        Iya gk parah kok kl cmn delusi punya anak sm bias, nikah sm bias, trs lg hamil anak kedua sm bias, trs ngidam aneh2 dan bias kta nurutin ngidam aneh2 kita ahahah xD

        Oke kak^^

Leave a reply to nokaav3896 Cancel reply