[Drabble-Mix] an Unforgettable Birthday Surprise


an unforgettable birthday surprise

an Unforgettable Birthday Surprise

 

Mixed-drabbles by : idaayri; neys; rinnaaay

Starring : [BTOB] Ilhoon, Hyunshik, Minhyuk, Peniel, Sungjae, Changsub

| Duration : Drabble (±100wc) | Rating : General |

Genre : Fantasy; Family; Romance; Angst; Supernatural; Thriller

Disclaimer : Don’t copy or re-publish without any credit or permission!

 

© 2015 Project

 

_ _ _

 

[1st]

Tak ada sambutan sepulang kerja kala derit pintu kamar terbuka. Aku berjalan ke arah jendela, cahaya jalanan mengintip dari balik tirai. Satu dua orang menikmati derap kakinya sendiri pada keras trotoar. Lampu-lampu mobil masih benderang, menyumpah pada lambatnya pergantian rambu-rambu. Sejatinya kota tidak pernah tertidur, juga tak sekalipun tersadar.

Aku menyisir rambut pirangku dengan jemari. Aroma peluh tercium tatkala kemeja biru itu terhempas dari tubuhku. Bagaikan kanvas, tubuhku ini dipenuhi rajah. Ada satu yang istimewa, dilukis tepat di atas jantungku.

Tengah malam telah tiba, memanggilku untuk segera berbaring. Namun suaranya tiba-tiba menggema.

“Sayang.”

Aku merasakan gigil seperti biasa. Aromanya memenuhi penjuru ruang. Ia telah datang.

“Selamat ulang tahun, Jung Ilhoon.” Deru napasnya mendarat di permukaan kulit leherku. Ia memelukku dari belakang. Jemarinya berhiaskan kuku-kuku merah, mencengkram kuat pinggangku.

Kutaruh tanganku di atas jemarinya yang dingin, membalas pelukannya.

“Hyuna…” Aku melirik dada kiriku. Benar saja, senyum cantiknya telah lenyap dari sana.

.

.

[2nd]

 

Satu… Dua… Tiga… Empat… Lima…

Hyunsik menghitung jumlah hadiah yang ia siapkan khusus untuk gadis kecil yang saat ini berada di dalam rumah. Sudah menjadi kebiasaan Hyunsik memberikan hadiah sejumlah usianya.

“Appa pulang!” seru Hyunsik setelah membuka pintu, masih sambil duduk ia melepas sepatunya.

“Appa!” teriak seorang gadis cilik yang langsung melompat naik ke punggung Hyunsik.

“Hey gadis kecil…”

Hyunsik memposisikan gadis kecil itu di pelukannya lalu menggendongnya menuju ruang TV. Ia menurunkan putrinya lalu duduk bersama dengannya di sofa.

“Selamat ulang tahun, sayang,” ucap Hyunsik sambil menyerahkan hadiah yang sudah ia siapkan khusus untuk putri tunggalnya itu.

Gadis kecil itu menerima hadiahnya lalu bergumam pelan mengucapkan terima kasih, lalu ia mendongak menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca.

“Appa, kapan eomma pulang dari surga? Aku merindukan eomma.”

Hyunsik memeluk putrinya erat. Seandainya bisa, ia juga ingin istrinya kembali hadir di tengah-tengah mereka.

.

.

[3rd]

 

Kim Sera. Minhyuk ingat nama senior cantik yang minggu lalu menolak perasaannya itu. Dan ia baru saja memberikan nilai enam untuk suara kerennya? Oh, ia terluka.

Sehingga kini ia menarik Sera ke tengah atrium dan menyanyikan lagu Second Confession sambil—uh­m, berlutut dan menggenggam tangan Sera! Oh-my-God!

What the hell are you doing?

Minhyuk tersenyum miring, “mencoba mendapatkan nilai sempurna darimu, Noona. Oh, ya, aku sudah pernah bilang, kan, aku menyukaimu! Jadi, sekarang aku dapat nilai sepuluh, ya? Agar aku bisa masuk klub paduan suara kampus. Plis, Noona cantik calon pacarku yang sedang berulang tahun. Happy birthday. Harapannya semoga kau cepat menerima cintaku.”

Silahkan kalian bayangkan bagaimana ekspresi wajah Sera sekarang—juga senior paduan suara kampus.

.

.

[4th]

 

Hingar-bingar berlalu di telingaku. Dentuman musik tak menggugah hasrat untuk sekadar menggoda gadis-gadis cantik di lantai dansa. Bagai ornamen mati di sudut ruangan. Terdiam, sambil sesekali silau lampu memercik di wajahku.

Aku tak menghitungnya, entah sudah keberapa kalinya soju ini mengalir di kerongkongan. Inilah kali pertama minuman ini legal untukku. Rasanya panas, tidak hangat. Nampaknya aku terlalu percaya bualan gadis itu. Atau mungkin soju ini akan terasa hangat bila diminum dengannya?

“Yaaa! Shin Donggeun, kau harus tahu bagaimana rasanya soju ini memelukmu. Kau tidak perlu menunggu belas kasihan orang. Aaaah! Aku akan menraktirmu sebotol, jika sudah waktunya nanti.”

“Nuna, berhentilah. Kau sudah cukup mabuk.”

Tangisnya bercampur tawa. Biasanya jika sudah begini ia akan berakhir di pangkuanku dengan pulas.

Namun suatu malam, ketika aku tiba. Kudapati pecahan botol dimana-mana. Jejak merah rata di ruang tengah hingga kamar mandi. Gadisku sudah berada di sana, tergeletak dengan pecahan kaca di genggamannya.

Keadilan memang tak pernah datang pada mereka yang bergantung padanya, Namun aku selalu bisa jika harus berbagi luka, apalagi jika dengannya.

“Aaaarrrrggghhh!” Gelasku terhempas dari genggaman, beradu dengan kerasnya lantai. Ratusan mata memandangiku yang kusut berbaur dengan air mata.

Nuna, andai malam itu aku datang lebih awal.”

.

.

[5th]

 

Sungjae menatap malas sepasang kekasih yang tengah bertengkar di hadapannya. Bukannya apa, ia sudah bisa menebak jalan cerita selanjutnya. Pasangan itu akan berbaikan lalu bermesraan di hadapannya.

Benar saja, dalam hitungan kurang dari lima menit, pasangan yang sebelumnya sibuk berdebat kini malah berpelukan dengan sangat erat.

Sungjae sedikit berjengit saat ada seseorang menepuk pundaknya. Hanya ada satu orang yang bisa membuatnya begini. Satu orang yang tidak pernah bisa ia baca masa depannya, terlebih apa yang ada dalam pikirannya.

“Berhentilah menunjukkan ekspresi wajah seperti itu.”

Sungjae menatap seseorang yang sudah duduk di hadapannya dan tanpa meminta ijin langsung meminum chocolate milkshake miliknya.

“Kau tahu apa birthday wish-ku kali ini?”

Sungjae tersenyum saat lawan bicaranya hanya mengendikkan bahunya.

“Aku ingin kemampuan khusus-ku ini berlaku juga padamu. Aku ingin membaca pikiranmu, aku ingin tahu apa kau juga mencintaiku karena kau selalu mengelak setiap kutanya.”

Sungjae berharap kali ini Tuhan akan mengabulkan permintaannya.

.

.

[6th]

 

Happy birthday.” Changsub membisikkan kata itu berkali-kali seiring tangannya yang sibuk. Ia dapat melihat Minhyuk dengan wajah yang menatapnya dengan mata terbuka lebar. Ah, ternyata Minhyuk sebegitu senangnya mendapat kejutan ini.

“Kau mau lagi, hm? Baiklah, akan kuberikan.”

Changsub melakukannya lagi dan kali ini benar-benar mengotori kemeja putihnya sendiri. Sementara di mata Changsub, wajah Minhyuk kini benar-benar menunjukkan keterkejutan. Uhm, ternyata ia pandai membuat kejutan, ya?

Tusukan pisau di perut saja membuat Minhyuk terkejut.

“Ke—kenapa?”

Ssst, jangan bicara. Nikmati saja kejutan untukmu, wahai lelaki penggila ketenaran!!!”

Satu tusukan lagi. Mengakhiri deru napas memburu Minhyuk. Disertai bahakan Changsub karena terlampau senang. “Selamat ulang tahun, Minhyuk-a.”

.

-fin.

 

31 thoughts on “[Drabble-Mix] an Unforgettable Birthday Surprise

  1. Aaakkk~~ aku setuju sama yg lain: yg terakhir itu ngenea bangeet 😨😨😨 changsub jahat banget ihh….

    Itu si hyunsik bikin pen nangis ih… Maafkan eomma ya, bentar lagi eomma bakal pulang ke koreya :’) #berasa emaknya

    Lalu itu si minhyuk astagaaa 😍😍😍 pingin jadi sera, sumpadeh. Wkwk pasti bikinannya kanaya inih. Hehehe

    Btw punya kelompok kalian keceee iiiih ❤❤

    1. IINNNN HAHAHA IYA MINHYUK PUNYAKU TUUUH *ketauan dari judul lagunya yak xD* btw Changsub juga punyaku tuh hihihi

      MAACIII IINNN~ KITA SYEMUA KECE MUAHHH

Song Review